Jelang Pilkada Kalsel 2015 - Cagub Cawagub Berebut Parpol Pendukung

Pilkada Kalsel 2015
Pilkada Kalsel 2015

Pertarungan  Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih, Pilkada di Kalimantan Selatan, tidak hanya diwarnai upaya masing-masing calon kepala daerah untuk menarik simpati masyarakat pemilih, tetapi juga “perang” memperebutkan partai politik pengusung.
     Banyak pihak memprediksi pilkada di Kalsel, menjadi pertarungan antara Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat, seperti pilpres lalu. Pantauan Media, sejauh ini partai-partai yang tergabung dalam KMP di tingkat daerah seperti PAN, Gerindra, PKS, PPP dan Golkar Abu Rizal Bakeri telah menetapkan calon usungan yaitu pasangan Sahbirin-Rudy Resnawan.
     Sahbirin dikenal sebagai pengusaha sektor tambang batubara, meski sempat menjabat sebagai birokrat yaitu mantan sekretaris kecamatan di Banjarmasin. Sedangkan Rudy Resnawan adalah Wakil Gubernur Kalsel.
     Sementara, Golkar versi Agung Laksono yang diprediksi akan mengusung kadernya sendiri yaitu Gusti Iskandar, Ketua PMI Kalsel dan pengurus DPP Partai Golkar versi munas Ancol. Sementara, KIH justru belum menentukan calon Gubernur-Wakil Gubernur Kalsel yang akan diusung.
     Ada calon yang kini menunggu kepastian dari partai KIH yaitu Ketua DPW PKB Kalsel, Zairullah Azhar (anggota DPR RI) masih menunggu keputusan Partai Demokrat dan Partai Nasdem. 
Sementara itu Sultan H Khairul Saleh, Bupati Banjar meski selalu menduduki peringkat tertinggi dalam setiap survei Pilkada Kalsel, sampai saat ini belum mendapat rekomendasi dari partai politik.
Bupati sarat prestasi ini dikabarkan berpeluang besar mendapatkan dukungan dari salah satu partai besar Koalisi Indonesia Hebat yaitu PDI-Perjuangan. “Kita masih berupaya untuk mendapatkan dukungan dari partai politik untuk maju dalam pilkada,” ungkap Khairul Saleh.
Selain itu, ada juga calon non partai atau independen yaitu Muhidin, Walikota Banjarmasin dan Gusti Farid Hasan Aman, anggota DPD RI.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Pembangunan Banua (LKPB), AR Ansyari mengatakan, berbicara tentang PDI-P sebagai tokoh utama dalam Koalisi Indonesia Hebat, sejauh ini Pilkada Kalsel belum terlalu menarik karena PDI Perjuangan belum memunculkan kandidat. "Jika PDIP dan NasDem membentuk poros baru, seperti Pilpres lalu, maka dipastikan pilkada ini akan menjadi menarik,” tuturnya.
PDI-P di Kalsel, memerlukan sosok tokoh yang elektabilitasnya tinggi. Jika Koalisi Indonesia Hebat obyektif dan ingin menang, besar kemungkinan PDIP bakal mengusung Pangeran Khairul Saleh. Khairul selalu muncul
dalam peringkat teratas survey semua lembaga survei.
Pada bagian lain, Wakil Sekjend DPP PPP, Syaifullah Tamliha menegaskan apabila partai politik tidak mencalonkan kadernya yang akan menjadi calon kepala daerah/wakilnya,  maka publik akan menduga bahwa telah terjadi politik transaksional besar-besaran yang dilakukan oleh para elit partai politik.
“Jika partai politik tidak mencalonkan kadernya,  berarti kita sulit untuk membendung upaya deparpolitisasi yang selama ini memvonis bahwa partai politik telah gagal melakukan fungsinya,  publik pun mengecam keras terhadap rencana penambahan anggaran bantuan kepada partai politik,” tegas Syaifullah yang juga berharap dapat maju dalam pilkada mendatang.

Post a Comment

0 Comments