Kerak Telor Khas Betawi di Pasar Wadai Banjarmasin

kerak telor banjarmasin
wisata kuliner kerak telor
Salah satu ciri khas Ramadhan di Kalimantan Selatan adalah keberadaan pusat jajanan untuk keperluan berbuka yang disebut Pasar Wadai atau Ramadhan Cake Fair.

     Di Pasar Wadai, tidak hanya identik dengan munculnya aneka jajanan kue (wadai) lokal khas banjar, tetapi juga makanan khas dari berbagai daerah bahkan negara seperti Timur Tengah. Kerak Telor adalah makanan khas Betawi yang ternyata banyak disukai masyarakat di Kota Banjarmasin.

     Di lokasi Pasar Wadai depan Kantor Gubernur di Banjarmasin yang merupakan lokasi Pasar Wadai terbesar di Kalsel, terdapat sekitar sepuluh orang penjual Kerak Telor. Tidak memerlukan stand atau tenda penjualan khusus, para penjaja makanan khas betawi ini, cukup duduk di tepi jalan bersama pedagang makanan cemilan serta pedagang mainan di sepanjang kawasan Pasar Wadai yang disediakan pemerintah daerah.

     Kerak Telor terbuat dari beras yang sudah direndam air, ditambah campuran telor ayam atau telor bebek, serta beberapa bumbu penyedap. Beras dimasukkan dalam wajan (kuali) kecil yang sudah panas dengan tungku arang, kemudian diaduk hingga matang.

     Ujang, 38 salah seorang penjual kerak telor mematok harga Rp15.000 perporsi kerak telor yang menggunakan campuran telor ayam dan Rp20.000 jika menggunakan campuran telor bebek. “Pembeli kerak telor cukup lumayan bisa puluhan orang sehari,” tuturnya.

     Saat ramai, kerak telor yang dijual Ujang bisa laku lebih dari 50 porsi. Ujang sendiri sudah tiga ramadhan berjualan kerak telor di Banjarmasin. Biasanya para penjual Kerak Telor ini datang berkelompok dan akan pulang ke kampung halamannya di Pulau Jawa beberapa hari menjelang lebaran.

     Ramadhan tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya ramadhan diwarnai musim penghujan, sehingga banyak pedagang mengeluh daganganya sepi pembeli. Namun kali ini ramadhan berbarengan dengan musim kemarau.

     Cuaca cerah bahkan cenderung panas, berimbas pada banyaknya warga yang datang ke Pasar Wadai, baik untuk berbelanja aneka keperluan berbuka maupun hanya sekadar jalan-jalan menunggu waktu berbuka.

     Di Pasar Wadai kita juga dapat menemukan aneka wadai lokal yang langka dan sulit ditemukan pada hari-hari biasa. Aneka panganan yang dijual antara lain adalah bingka, bingka berandam, lapis legit, hamparan tatak. Kue-kue khas banjar ini, kerap disebut wadai 41 atau kue 41 macam.

Kue bingka, merupakan kue favorit selama ramadhan. Kue bingka pun ada beragam jenis, seperti bingka ketan, bingka telur, bingka tapai dan bingka kentang.

     Keberadaan pasar wadai sudah menjadi even tahunan serta agenda kepariwisataan daerah. Di pasar wadai, tidak hanya menyajikan aneka jajanan mulai dari kue (wadai), minuman hingga lauk pauk. Tidak ketinggalan hadirnya puluhan pedagang buah dan sayur mayur berperahu yang biasanya berjualan di lokasi pasar terapung.

     Tidak hanya itu, puluhan pedagang emperan (kaki lima ) yang menjual berbagai barang mulai dari buah, makanan, mainan hingga show room kendaraan dan seluler, ikut menyemarakkan pasar wadai

        

Post a Comment

1 Comments