Berkat Terjemahkan Tangis Bayi, Dosen IPB Dapatkan Anugrah Inovasi Jabar 2019

dosen IPB

Siapa yang tak kenal IPB University, salah satu universitas terbaik dan terpopuler di Bogor, bukan tanpa alasan predikeat ini melekat dikarenakan para dosen IPB University sudah banyak mendapatkan penghargaan baik di kancah Nasional sampai dengan Internasional.
Di IPB University mempunyai tenaga pendidik mencapai 1.300 ini selalu bisa menjadi inpirasi bagi mahasiswa untuk terus belajar dan produktif dalam usia muda. Karena begitu banyak dosen IPB University yang mempunyai prestasi.

Salah satu dosen berprestasi yang dipunyai IPB University adalah Medhanita Dewi Renanti, SKom, MKom yang berhasil menyabet penghargaan Anugrah Inovasi Jawa Barat 2019 berkat temuannya yaitu aplikasi penerjemah tangisan bayi. 

Aplikasi ini bisa menerjemahkan lima jenis tangisan bayi yaitu bayi lapar, bayi lelah atau mengantuk, bayi ingin bersendawa, bayi masuk angin atau perut kembung dan bayi yang tidak nyaman (karena popok basah, udara terlalu panas atau dingin atau hal lain). Tangisan bayi tersebut bersifat universal atau sama, meskipun berbeda negara, suku bangsa, dan bahasa.

Ada banyak manfaat yang bisa didapatykan adri aplikasi ini salah satunya adalah orang tua yang baru mempunyai anak dapat dengan cepat dan mudah mengetahui arti tangisan bayinya. Hal ini membuat orang tua merasa lebih percaya diri dalam mengasuh bayinya sehingga tingkat stres mereka berkurang signifikan. Di sisi lain, bayi cepat tenang karena orang tua dapat mengambil tindakan yang tepat berdasarkan arti tangisan bayinya.

Aplikasi ini tersedia dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris. Cara menggunakan aplikasi ini sangat mudah yaitu dengan menekan tulisan ”REKAM” (ID) atau "RECORD"(EN) ketika bayi menangis. Output atau arti tangis bayi akan ditampilkan di layar Handphone dalam waktu kurang lebih 10-40 detik setelah proses perekaman (button berwarna pink untuk klasifikasi output yang dihasilkan). Selain menampilkan arti tangis bayi, aplikasi ini akan menampilkan solusi yang dapat dilakukan oleh orang dewasa kepada bayi sesuai dengan klasifikasi tangisannya.

Penemuannya ini banyak mendapat respon postif dari berbagai pihak dan hal ini mendorongnya untuk mengembangkannya dalam versi android di tahun 2014. Setelah melalui berbagai penyempurnaan, pada tanggal 2 November 2018 aplikasi tersebut launching perdana di playstore dengan nama Madsaz.

Menurut penciptanya aplikasi Madsaz ini dapat menerjemahkan tangis bayi usia 0-3 bulan versi Dunstan Baby Language. Dunstan Baby Language merupakan bahasa bayi yang diklasifikasikan oleh Priscilla Dunstan, musisi asal Australia yang mempunyai bakat mengingat semua jenis suara atau yang dikenal dengan sound photograph. 

Delapan tahun Priscilla meneliti sejak 1998 dan mengumpulkan bayi-bayi dari berbagai negara, suku bangsa dan bahasa. Priscilla menemukan suatu bahasa yang sama yang digunakan bayi-bayi tersebut untuk berkomunikasi yang disebut Dunstan Baby Language (DBL).  

Klasifikasi DBL antara lain, tangis bayi: “neh” yang berarti lapar, “owh” berarti lelah yang mengindikasikan bayi mulai mengantuk, “eh” berarti ingin sendawa, “eairh” berarti masuk angin (perut kembung), “heh” berarti bayi merasa tidak nyaman bisa karena popoknya basah, udara terlalu panas atau dingin, atau hal lainnya.

Menurut Medhanita pemberian nama aplikasi Madsaz diambil dari nama dia sendiri, suami, dan anaknya. Ke depan aplikasi ini akan dikembangkan dalam enam bahasa. Saat ini baru dua bahasa yakni Indonesia dan Inggris. Medhanita juga akan memperbaiki akurasi dengan menggunakan metode yang berbeda, membuat device, dan mengombinasikan image dan voice recognition.

Post a Comment

0 Comments