Dalam kondisi apa saja kita harus melakukan mandi wajib

Mandi

Orang dewasa Muslim melakukan wudhu, yang disebut ghusl atau mandi wajib, sebelum beribadah. Ritual mandi wajib ini diharuskan untuk pria dan wanita agar terhindar dari najis setelah melakukan atau terjadinya tindakan tertentu, karena orang yang tidak melakukan mandi wajib dan masih menempel najis pada dirinya maka ibadah shalatnya tidak akan sah. Dalam melakukan mandi wajib, seluruh tubuh harus dicuci dan digosok bersih untuk menghilangkan kotoran dan najis dari tubuh.

Kapan sih kita melakukan mandi wajib?

1. Perhatikan bahwa ghusl diwajibkan setelah ejakulasi. Ini termasuk ejakulasi setelah hubungan seksual atau ejakulasi tak sengaja sebagai akibat dari mimpi basah Dan jika anda melakukan hubungan seksual tanpa ejakulasi, anda tetap harus melakukan mandi wajib.. Namun, jika seseorang mengalami suatu penyakit tertentu dimana ejakulasi berlangsung secara terus menerus tanpa bisa di control oleh sendiri, maka mandi wajib tidak perlu dilakukan secara terus menerus. 

2. Ingatlah bahwa mandi wajib diharuskan setelah wanita selesai menstruasi. Lakukan ini sesegera mungkin setelah menstruasi anda berhenti, sebaiknya sebelum waktu shalat berikutnya. Jika anda melihat bercak atau pendarahan berulang, lakukan mandi wajib lagi untuk membersihkan diri setelah pendarahan berhenti lagi. mandi wajib juga harus dilakukanpada wanita yang baru selesai nifas (pendarahan setelah melahirkan). Jika tidak ada perdarahan setelahnya, mandi wajib harus dilakukan pada hari ke-40 setelah melahirkan.

3. Mandi wajib juga harus dilakukan saaat seorang muslim telah memandikan jenazah.
Ada beberapa situasi mandi wajib ini Sunnah, dimana jika tidak dilakukan tidak apa apa tetapi jika dilakukan merupakan hal yang bagus dan mendapatkan pahala. Inilah kondisi kondisi tertentu kita di sunnahkan untuk mandi wajib:

Ketika seorang non-Muslim masuk Islam (mualaf)
Sebelum memulai shalat Jumat.
Sebelum memulai sholat Ied.
Setelah berziarah
Sebelum melakukan ziarah ke Mekah.

Mandi wajib ini berbeda dari mandi biasanya, syarat sah saat kita melakukan mandi wajib yaitu dibedakan dari niatnya. Jika anda akan melakukan  mandi wajib karena junub setelah mimpi basah, melakukan sex maka niat mandi junub yaitu “Bismillahi rahmani Rahim nawaitul ghusla lirafil hadatsil akbar minal janabati fardlon lillahi ta’ala” yang artinya “dengan menyebut nama allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardu karena allah” 

Dan jika anda akan melakukan mandi wajib karena telah selesainya masa menstruasi atau haid kalian maka niatnya berbunyi seperti ini “bismillahi rahmani rahin nawaitul ghusla lirafil hadatsil akbar minal haidi fardolon lillahi ta’ala” yang artinya yaitu “ dengan menyebut nama allah saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haid, fardhu karena allah” dan untuk wanita yang sudah selesai nifas maka niat nya berbunyi seperti ini “bismillahi rahmani rahim nawaitu ghusla lirafil hadatsil akbar minan nifasi fardlon lillahi ta’ala” yang artinya yaitu “dengan menyebut nama allah saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari nifas, fardu karena allah”.

Tata cara mandi wajib yang telah disunahkan yaitu kita harus mencuci tangan terlebih dahulu dimulai dari tangan kanan kemudian ketangan kiri, dilakukan sebanyak 3 kali, selanjutnya mencuci kemaluan dengan menggunakan tangan kiri. Dilanjutkan dengan berwudhu, sama seperti wudhu seperti saaat akan melakukan shalat. Dilanjutkan dengan mencuci kepala sampai pangkal rambut sebanyak 3 kali, kemudian mengguyurkan air keseluruh badan dimulai dari sebelah kanan kemudian kesebelah kiri. Usahakan air mengalir keseluruh bagian tubuh termasuk ke kulit kepala.

Post a Comment

0 Comments