Jokowi 2 Periode, Siapa Takut?

Jargon “Jokowi 2 Periode” yang menyebar di media sosial maupun beberapa spanduk ataupun yang dicetuskan dalam berbagai kesempatan, nampaknya menjadi bukti nyata keinginan rakyat Indonesia untuk kembali dipimpin oleh sosok yang selama hampir 5 tahun ini menjadi kepala negara. 

Jokowi 2 Periode

Presiden yang dikenal sangat sederhana dan merakyat ini rupanya mendapatkan hati rakyat dengan cara pendekatan yang juga tak kalah sederhana. Dari anak kecil hingga yang berusia lanjut, sudah pasti kenal dengan Joko Widodo atau yang lebih akrab disapa Jokowi. 

Dari sekian alasan perlunya Jokowi kembali memimpin Indonesia selama 5 tahun ke depan, tentunya ada beberapa yang dinilai spesial hingga sangat melekat di hati masyarakat. Tak hanya mengidolakan sebagai seorang sosok kepala negara, namun kharismanya bak seorang aktor yang memang pantas untuk diidolakan semua orang.

Keberhasilan membangun infrastruktur di Papua

Selama memimpin Indonesia, Presiden Jokowi berhasil membangun jalan Trans Papua sepanjang 908,8 kilometer per 2018 lalu. Keberhasilan tersebut tentunya sangat membanggakan, mengingat selama 73 tahun kemerdekaan daerah tersebut masih tergolong terisolasi akibat belum adanya infrastruktur jalan yang mumpuni untuk dilewati.

Menjadi Presiden walaupun bukan pemimpin partai politik

Sudah menjadi rahasia umum bahwa di Indonesia, seorang presiden merupakan ketua umum parpol. Namun pada Pilpres 2014 silam, hal itu dipatahkan oleh Jokowi, yang berhasil memenangan pemilihan walaupun bukan seorang politisi. Pengusaha meubel yang memulai karir pejabatnya sebagai Walikota Solo yang kemudian berlanjut sebagai Gubernur DKI Jakarta, berhasil mengalahkan pesaingnya yang berasal dari parpol. Hebat, kan?

Tanpa takut memasuki kawasan Nduga di Papua

Kabupaten Nduga di Papua yang mendapatan label sebagai zona merah karena rawannya tingkat keamanan di lokasi yang menjadi basis operasi kelompok separatis, rupanya tak membuat Jokowi gentar. Bahkan kakek satu orang cucu itu merupakan Presiden RI yang pertama kali menginjakkan kakinya di tanah tersebut, sebagai baktinya kepada negara dan mewujudkan janji membangun daerah tersebut.

Berani umumkan kenaikan BBM secara langsung

Bila biasanya pengumuman kenaikan harga BBM yang selalu menimbulkan kontroversi dilakukan oleh pejabat setingkat menteri, namun rupanya hal tersebut tak berlaku bagi Jokowi. Isu BBM yang teramat sensitif dan rawan menimbulkan berbagai tanggapan miring, kenaikan harganya berani dilakukan sendiri oleh presiden tanpa bantuan dari menteri-menterinya. Salut!

Berani tenggelamkan kapal pencuri ikan di perairan NKRI

Mendapat kecaman dan protes dari banyak negara, namun keputusannya untuk menenggelamkan kapal pencuri ikan di laut Indonesia patut diacungi jempol. Ketegasan kepala negara yang juga dikuatkan oleh kinerja cemerlang Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, berhasil menguatkan peran negara ini menjadi lebih tegas dalam menentang praktik pencurian ikan oleh kapal-kapal asing. Masih ingat jargonnya kan? Betul, tenggelamkan!

Pengusaha pertama yang berhasil jadi Presiden RI

Jika Presiden Soekarno adalah seorang tokoh nasional yang amat disegani, Presiden Soeharto adalah seorang tokoh militer yang kekuatan dan kharismanya tak diragukan, maka Presiden Jokowi merupakan presiden pertama yang berasal dari kalangan pengusaha. Keputusannya untuk banting stir dari pengusaha meubel menjadi seorang tokoh nasional bahkan kepala negara, tentu tak dapat dipandang sebelah mata. Apalagi tentunya tak semudah membalikkan telapak tangan untuk beralih dari seorang pengusaha menjadi presiden, yang harus memimpin ratusan juta jiwa penduduknya yang tersebar di 34 provinsi.

Ada pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang. Jadi, jangan dulu menghujat apalagi menyebar fitnah yang merugikan masa depan bangsa. Dengan kinerjanya yang cemerlang, bukankah Indonesia masih memerlukan tangan Jokowi untuk memimpin dan membangun negeri ini? Tidak sempurna, namun upayanya terlihat jelas dengan mimpi yang sama dengan 264 juta jiwa penduduk Indonesia.

Post a Comment

0 Comments